Wednesday, February 15, 2006

Aussie

Nggak terasa sudah satu tahun lebih daku hidup di Melbourne Aussie ini. Begitu banyak hal baru yang aku alami di sini. Sebagai sebuah negara tetangga, Aussie bukanlah jarak yang terlalu jauh untuk dicapai, 6-8 jam perjalanan dengan kapal terbang sudah sampai. Bahkan kota Perth di WA pun mungkin lebih dekat ke Denpasar dibandingkan jarak Denpasar ke Banda Aceh misalnya. Tapi sungguh secara budaya, negeri ini adalah negeri Barat di Pasifik.
Pendidikan di sini sangat berbeda. Dan mungkin karena daku ambil Master, dituntut untuk berpikir analitis dan juga men-sitentesis. Dulu waktu ambil S-1 di Djokdja, tak pernah rasanya kudapati kesulitan yang berarti. Kuliah kusambi dengan gitaran dan maen ke pelosok Beringhardjo tetap saja nilaiku jarang sekali jeblok. Tapi di sini ........ (uuuuh .... keluh ....) .... berat Maan ....
Atau barangkali ini karena otak-ku sudah mulai menua .... diperlukan usaha ekstra untuk mengimbangi teman-teman kuliahku yang rata-rata masih belia ....

Cukup lah perbincangan yang menekan ini (tentang kuliah he he he ...) ...
Sekarang tentang gadis-gadis Aussie. Wooow! Mereka memang cakep-cakep. Keturunan Turkish malah banyak sekali yang cantik. Tapi entah kenapa, aku tak bisa mengalihkan hatiku dari gadis-gadis keturunan oriental. They are the cutest among Australians. Banyak yang sudah menjadi warga negara Aussie, ada juga yang menjadi permanent residents (PR) tapi belum citizens. Selain citizens ada juga yang Alba dan Seiko ... lhoooo kok malah merk-merk jam??!! .... ada juga yang memang mereka sekolah di sini.

Pada umumnya warga Aussie sangat polite, helpful dan ramah tamah. Aku pasti akan sedikit kagok ketika di Jakarta nanti aku harus melihat betapa tidak sopan dan kurang ajarnya awak-awak bis kota dan metromini dan betapa murahnya nyawa dihargai di negeriku tercinta. Tak selayaknya tentu daku membandingkan negeri yang sudah maju dengan Indonesia yang negara berkembang dan miskin. Tapi miskin bukanlah alasan untuk melepaskan keramah-tamahan budaya ketimuran. Keterbelakangan ekonomi bukanlah excuse bagi raibnya tata krama ....

Kakek Bkp

2 Comments:

At 1:23 PM, Blogger Kampung Bali said...

Ari nun jauh di sana.
Apapun yang terjadi kembalilah ke sini. Jangan sia-siakan bangsa ini.

 
At 1:56 PM, Blogger Kampung Bali said...

ari ceritakan tentang cewek aussie..pengen banget dengarnya...
tapi awas..sama sekali bukan bintang bokepnya....

 

Post a Comment

<< Home