Friday, February 24, 2006

Masa yang Belum Lama Berlalu

Malam ini aku ingin sejenak bernostalgia. Entahlah, barangkali aku memang jenis manusia romantis, bukan dalam arti seseorang yang bisa meluluhlantakkan hati wanita dengan keromantisanku, tapi dalam nuansa yang lebih murung .... gemar menimang-nimang masa lalu dengan mata penuh cinta ....
termasuk masa laluku bersama teman-teman di Kampung Bali XI ...
Tulisan ini bukan dimaksudkan untuk tidak menilai keadaan mutakhir di kos-kosan cukup berharga, namun ini lebih dikarenakan aku memang lagi nun jauh di sini, di Aussie ... jadi yang tersisa di kepalaku mau tak mau adalah masa silam antara 1998-2004 di mana aku ikut berteduh selama lebih kurang 6 tahun (cukup lama yaah) di Kampung Bali XI.

Pertama kali aku jadi penghuni Kampung Bali XI adalah di bulan Oktober (atau November?) 1998. Sebelumnya aku tinggal di Kampung Bali IX mulai bulan Agustus 1998, jadi cuma 3 bulan saja aku di tempat lama itu sebelum akhirnya kuputuskan untuk tinggal di KB XI. Alasanku pindah sederhana saja, tukang cuci di kos berhenti bekerja atau mudik terlalu lama atau entahlah, yang pasti aku jadi terpaksa mencuci sendiri. Akhirnya atas ajakan Timbul, Ronny WP dan Gogon pindahlah aku ke sini. Pertama-tama di atas di kamarnya Masykur yang cuilik tenan itu ... kemudian setelah si Jack pindah, aku gantikan kamarnya di kamar No. 3 sampai seterusnya ...

Setelah pindah ke KB XI kurasakan hidupku tenang sejahtera, meskipun lumayan juga jumlah kisah putus cintaku terjadi selama tinggal di situ. Aku sungguh anak baik-baik waktu itu sebelum akhirnya takdir mempertemukanku dengan Tuptup dan Rony Andry. Akhirnya jadilah aku seperti ini ... masih anak baik-baik juga, tapi dengan sedikit kegilaan setia mengiringi setiap langkahku ....

Banyak sekali kisah-kisah konyol dan kocak terjadi bersama-sama dengan Tuptup, Rony ... juga dengan trio Jawa Gogon, Rony WP, dan Timbul semasa mereka masih tinggal di sini ... Kalau menengok ke belakang, aku cuma bisa berpikir dan bertanya .... 'kok bisa ya semua itu terjadi?' .....

Kemudian di masa-masa berikutnya teman kos datang silih berganti, termasuk Mas Tiknar dan Mas Bagyo yang sejatinya adalah penghuni lama yang suka on/off .... lalu ada Bayu, Anton Djokja ... lalu Rony Andry memilih tinggal di rusun bersama seorang kawan ... kemudian datang Anton Medan, Faisal, Mas Yanto, Nanang, Maskur, Udhma, Hengki, Anwar, Eko, Pak Is, Pak Sugeng dan gang Makin-nya termasuk Pak Kritlaan, ada juga Felix .... dan masih banyak lagi sebenarnya penghuni2 kos yang lain yang datang dan pergi selama masa 6 tahun itu ...

Hal yang selalu kuingat-ingat adalah bermain kartu bersama-sama ... itu sungguh membawa kegembiraan tersendiri buatku ... bahkan kalah (lho kok kalah?) pun rasanya tak mengapa asal ketawa-ketawanya dimaksimalkan .... he he he .... Sambil minum kopi 3 in 1 dan rokok mengepul kami banting kartu sambil teriak-teriak dan lawakan demi lawakan muncul di sela-sela permainan ....

Tentu saja tradisi main kartu tidak bisa dibiarkan terus-menerus tanpa mengorbankan kebugaran badan dan pikiran di kantor ... maklum, kalo main kartu bisa sampai jam 1 pagi ... tanpa menghiraukan apakah besok hari kerja atau bukan ....

Meskipun menyumbang sejumput kebahagiaan bagi sekalian yang terlibat, permainan kartu harus mengalami nasib penurunan frekuensi tayang, dan itu bisa dimaklumi karena kami-kami ini harus memikirkan masa depan he he he ....

Tak bisa dilupakan pula adalah berolahraga bersama di Senayan atau di lapangan Monas di hari Sabtu/Minggu. Aku bukan lah big supporter dari kegiatan ini ... tapi kadang-kadang ikutan juga ... sepak bola atau sekedar bergulat bersama Maskur dengan disemangati (tepatnya disoraki) oleh teman-teman yang lain ... Pingpong?? Waduh, aku sih cukup jadi komentator saja dengan isi komentar yang enggak-enggak ...

Tapi apakah yang tiap hari pasti aku lakukan di kos, baik sendiri maupun bersama-sama temen2? Maen gitar saudara-saudara! Aku nggak ngerti apakah temen2 mungkin pada sebel kok aku selalu bikin berisik. Ada saatnya aku baru yakin kalo mereka nggak sebel ketika satu demi satu mulai gabung ikutan nyanyi atau malah ikutan maen gitar. Felix, Tuptup dan Maskur bahkan membuat kursus gitar secara multi level (ha ha ha emangnya MLM?) ...

Masa-masa indah yang lain lagi adalah acara nonton bola bersama, kadang di tempat Bapak (sekarang susah?) atau di kamarnya Tuptup. Seru sekaleee Man!!! Piala Eropa 2000, Piala Dunia 2002, Piala Eropa 2004, sebagian besar aku tonton pertandingannya di Kampung Bali XI dan dengan kegembiraan khas nonton bareng ... ada kopi, ada rokok, ada makanan kecil ... ada teriakan, ada pisuhan, ada tawa, ada kebersamaan ....

Demikian aku kenang segenap masa laluku yang punya suka dan dukanya sendiri bersama teman-teman di Kampung Bali XI, bukan dengan mata basah tapi dengan hati terharu ... banyak hal-hal yang kita lalui bersama, tukar pengalaman dan tukar cerita ....

PS : Rokok sudah kutinggalkan untuk sementara ... tapi aku harap ini untuk selamanya ... Aku ingin belajar dari Anwar, meskipun dia jauh lebih muda umurnya daripada aku, tapi ada hal yang bisa aku ambil dari dia .... Anwar terbukti berhasil keluar dari belenggu rokok .... Jujur saja, sekarang ini kalau aku mengisap bau rokok orang lain, nafasku agak terganggu dan aroma itu tidak kuanggap sesedap dulu ....
Kuumumkan ucapan good bye ku pada rokok ini sebagai good bye sementara, karena aku sudah pernah coba berhenti merokok dahulu kala, dan jatuh lagi ....
Doakan aku berhasil kali ini .... (sudah berhasil selama 15 bulan) ....
Thanks!


Kakek bkp

1 Comments:

At 5:19 PM, Anonymous Anonymous said...

Yuuuuu....
Ini kesan tentang kampung bali selama 6 tahun... Ayo Masykur kamu bikin kesan tentang kampung bali selama 5 tahun...

 

Post a Comment

<< Home